WOKSHOP PERSIAPAN PENGIMPLEMNTASIAN KURIKULUM MERDEKA DI SMK N 1 MAS UBUD

INFO STIKMAS— Kamis, 12 Mei 2022 SMK N 1 Mas Ubud megadakan Workshop persiapan pengimplemntasian Kurikulum Merdeka. Pelaksanaan workshop ini bertujuan untuk memberikan “wajah” bagaimana pengaplikasian Kurikulum Merdeka khususnya pada jenjang SMK.

Kepala SMK N 1 Mas Ubud, Bapak Drs. I Wayan Sunita, M.Pd., MM membuka kegiatan secara resmi. Beliau berpesan agar peserta workshop menyimak secara seksama paparan materi dari narasumber. Konsep merdeka belajar harus dipahami sebelum mengimpelntasikannya di sekolah.

Worksop kali ini menghadirkan dua narasumber, pertama Ibu Nyoman Nilon, S.Pd., M.Pd Waka Kurikulum SMK N 1 Sukasada dan Ibu Nyoman Aris Suparini, S.Pd., M.Pd,Waka Kurikulum SMK N 3 Denpasar.

Tampil pertama, Ibu Nyoman Nilon, S.Pd., M.Pd mengaku senang dapat diundang ke SMK N  1 Mas Ubud. Dalam paparanya beliau lebih banyak sharing mengenai penerapan Kurikulum Medeka di SMK N 1 Sukasada. “penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah kami awalnya diselimuti rasa takut, sebab para guru belum memahami struktur serta pola penerapanya. Banyak yang beranggapan beban mengajar akan berkurang, kemudian secara administratif terjadi perubahan penyebutan nama mapel dan pengampu mapel, dan banyak lagi. Namun beliau menegaskan, itu semua tidak perlu dirisaukan. Karena dari permasalahan tersebutlah beliau berkenan hadir untuk memberikan informasi sharing pengalaman kepada rekan guru di SMK N 1 Mas Ubud. “ Selain teknis Kurikulum Merdeka, hal yang paling penting adalah pengaplikasiannya, bukan hanya oleh guru tetapi seluruh warga sekolah. Salah satu indikator yang menjadi tolak ukur penerapan Kurikulum Merdeka menurut beliu adalah TEFA.” Muara model ini kan TEFA serta PjBL, jadi tidak usa muluk-muluk lah, buat yang sederhana agar tetap berjalan secara kontinyu dan juga mendapatkan untung.

Istilah TEFA memang sangat populer pada jenjang SMK, bagaimana tidak, dalam “TEFA” peserta didik diberikan “keleluasaan” dari mulai perencanaan, proses hingga evaluasi untuk mengelola keunggulan sekolah layaknya di dunia industri.

Selain sharing pengalaman penerapan Kurikulum Merdeka di SMK N1 Sukasada oleh ibu Nyoman Nilon, S.Pd., M.Pd., tampil sebagai narasumber ke dua adalah Ibu Nyoman Aris Suparini, S.Pd., M.Pd Waka Kurikulum SMK N 3 Denpasar yang membawakan materi mengenai Profil Pelajar Pancasila (P5).

Konsep Profil Pelajar Pancasila sendiri merupakan perwujudan pelajar Indonesia yang memiliki semangat belajar sepanjang hayat, memiliki kompetensi global, dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dibuka dengan semangat Ibu Aris Suparini mengajak seluruh peserta workshop untuk bernyani dalam Bahasa Bali.

Dalam paparanya Ibu Nyoman Aris Suparini, S.Pd., M.Pd, terlihat khawatir akan laju proses pendidikan ke depan. “Materi Profil Pelajar Pancasila (P5) harus diimplemntasikan pada kurukulum merdeka. Karena apa? Karena bertitik tolak adanya Covid-19 yang mengakibatkan learning los, lalu pendidikan Indonesia belum berada di atas standar Negara berkembang, kemudian karakter menjadi satu hal yang harus ditonjolkan dalam keseharian peserta didik. Oleh sebab itulah P5 ini penting, tidak hanya membentuk siswa “berprofil” Pancasila tetapi juga berimplikasi ke budaya sekolah.

Peserta worksop namak antusias mengikuti paparan dari ke dua narasumber. Pada akhir acara dilakukan pemberian cindramata oleh Sekolah SMK N 1 Mas Ubud kepada dua orang narasumber tadi.

Workshop ini sendiri merupakan awal pengenalan konsep Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila (P5) kepada para guru di SMK N 1 Mas Ubud.

——————————————————

PANITA WORKSHOP KURIKULUM MERDEKA

——————–

#SMK#BISA#HEBAT#

#STIK#MAS#MANTAP#