Seorang guru harus dapat memberikan inspirasi untuk para muridnya baik berupa teladan dan nasehat yang sifatnya membangun. Bahkan Bung Karno pun pernah berpesan bahwa Guru adalah sebuah profesi yang mulia karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini ditentukan. Guru yang ideal, bukan sekedar guru yang memenuhi syarat-syarat teknik seperti pintar, pandai, atau pakar di bidang ilmu yang dimiliki, melainkan yang jauh lebih penting dari itu semua, guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai “agent of change“.
Tepat hari ini, kita (Guru) kembali merayakan hari guru nasional, sebagaimana yang di cita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara, hendaknya saat ini guru melihat potensi daya yang ada pada siswa, tidak hanya dari aspek daya pisikologi tetapi juga memperhatikan aspek daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang selalu menitik beratkan pada suatu daya saja akan menghasilkan ketidak utuhan sebagai manusia. Pendidikan yang menekankan pada aspek intelekutual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya (Elmubarok, 2008).
Pendidikan yang diajarkan guru tidak boleh menghasilkan manusia bermental benalu dalam masyarakat, yakni lulusan yang hanya mengutakamkan hidup pada pekerjaan formal, tetapi guru hendaknya lebih memberikan penanaman kemandirian, kerja keras, kreatifitas sebagaimana yang diungkapkan dalam teori kebutuhan Maslow. Mengutip istilah Paulo Freire seorang guru hendaknya tidak menjalankan pendidikan gaya bank. Sistem pendidikan ini sangat tidak membebaskan peserta didik. Freire menegaskan dalam pendidikan gaya bank, pengetahuan merupakan anugerah yang dihibahkan orang yang menganggap dirinya berpengetahuan kepada mereka yang dianggap tidak memiliki pengetahuan apa-apa (Elmubarok, 2008 ; Freire, 1999).
Paparan di atas merupakan kondisi ideal yang diharapkan mampu diciptakan oleh seorang guru. Meski terasa sulit seorang guru harus siap menjadi prisai serta menjadi pelita bagi para siswanya. Menjadi seorang guru bukanlah sebuah pilihan dikarenakan tidak mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik, tetapi menjadi guru merupakan kewajiban yang harus dijalankan. Menjadi seorang guru harus siap menerima dua hal, pertama guru yang dibenci siswa dan guru yang sangat dicintai siswa. Selamat hari guru, untuk semua guru yang ada di Republik Indonesia jaga terus nyala pelitamu #merdekabelajar#gurupenggerak#
Sumber:
- Elmubarok, Zaim. 2008. Membumikan Pendidikan Nilai “Mengumpulkan yang terserak, menyambung yang terputus dan menyatukan yang tercerai. Bandung: Alfabet.
- Freire, Paulo. 1999. Politik Pendidikan “Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar