RAKOR JEJARING INDUSTRI MITRA SMK NEGERI 1 MAS-UBUD TAHUN 2019

Berbicara mengenai pariswisata kurang lengkap jika tidak mengulik pulau Bali khususnya Ubud yang menjadi salah satu magnet bagi wisatawan lokal maupun internasional. Dilansir dari Kompas.com selama satu dekade terakhir, Ubud, Bali, telah bertransformasi menjadi “pasar” bagi hotel-hotel mewah, hotel, butik, dan vila eksklusif. Kehadiran fasilitas akomodasi tersebut boleh dikatakan unik, karena berada di antara persawahan dan lembah-lembah sebagai topografi khas kawasan ini. Keunikan tersebut membuat Ubud tampil sebagai salah satu destinasi wisata utama di Bali, mengejar popularitas Nusa Dua, Sanur, dan Jimbaran. Meskipun perkembangan hotel baru berlangsung sangat pesat, namun kawasan ini masih dapat mempertahankan keunikan berupa pembauran tradisi, sejarah yang lestari dan atraksi budaya.

     Melihat pesatnya perkembangan pariwisata di atas, harus diimbangi oleh sumber daya manusia yang jujur, cakap, dan disiplin. Oleh sebab itu Lembaga Pendidikan seperti SMK yang memiliki program keahlian pariwisata secara konsisten mencetak sumber daya manusia yang siap kerja di sektor tersebut. Supaya tidak terjadi ketimpangan antara proses pembelajaran yang diterima siswa dengan permintaan DU/DI maka dirasa perlu untuk melakukan kolaborasi baik penyelarasan kurikulum maupun program kemitraan antara sekolah dengan DU/DI. Hal itulah yang terus dilakukan oleh SMK N 1 MAS-UBUD demi mencetak lulusan siap kerja. Pada kesempatan yang baik ini dihadirkanlah Ibu Ni Ketut Kardini, S.Psi selaku HRD Alaya Resort Ubud serta Bapak Dewa Adi Wira Sanjaya pemilik Villa Pondok Ayu Santhi. Dari dua pembicara tersebut lebih menekankan kepada persiapan dan pelaksanaan siswa di dunia industri. Secara umum ada beberapa pesan yang harus dipersiapkan siswa sebelum serta setelah diterima di tempat industri di antaranya: 1) mencari tempat training secara individu bukan tugas seorang guru, melainkan siswa sendiri yang harus aktif, 2) mempersiapkan skill pendukung seperti berkomunikasi menggunakan bahasa asing serta mampu mengoperasikan komputer, dan3) menerapkan perilaku positif dalam dunia kerja serta memiliki etos kerja yang tinggi.

     Selain poin di atas, permasalahan yang sering muncul ketika siswa mencari tempat training adalah mereka tidak lolos saat tes wawancara. Pada kesempatan yang baik ini salah satu lulusan terbaik UGM sekaligus HRD Alaya Resort Ubud, Ibu Ni Ketut Kardini membagikan tips dan trik agar memperoleh hasil maksimal dalam tes wawancara. Menurut beliau kesalahan siswa saat diwawancarai mengaku tidak diajarkan materi yang ditanyakan di sekolah oleh guru, padahal di zaman digitalisasi ini sumber pengetahuan tidah hanya diperoleh dari guru melainkan dari berbagai sumber seperti internet, teman sebaya ataupun di masyarakat. Selain itu kendala dalam penguasaan Bahasa Inggris menjadi ketakutan bagi siswa yang berimbas kepada sepinya permintaan training pada posisi seperti FO. Saat ini para siswa cenderung memilih tempat training pada bagian cookhousekeeping yang memerlukan intensitas komunikasi dalam bahasa asing sedikit. Beliau sangat menyayangkan hal tersebut, karena dalam berkomunikasi dengan turis, tidaklah perlu menggunakan grammar yang baku, cukup esensi dari berkomunikasi itu saja sudah sangat bagus. Selanjutnya beliau berpesan agar para siswa yang akan atau sedang mencari tempat training mempersiapkan diri dengan baik sebagaimana tiga poin di atas. Dengan diadakanya kegiatan seperti ini secara berkesinambungan diharapkan lulusan SMK N 1 Mas Ubud menjadi manusia yang cakap dan handal. Salam #SMKBISA#STIKMASMANTAP#

Pemaparan dari Ibu Ni Ketut Kardini, S.Psi selaku HRD Alaya Resort Ubud, mengenai persiapan dan pelaksanaan siswa di dunia industri.

Bapak/Ibu Guuru SMK N 1 MAS-UBUD, yang mengikuti kegiatan Rakor Jejaring Industri. #STIKMASMANTAP#