Siswa mendengarkan cara kerja integrated control system di SMK Ora et Labora, BSD Tangerang Selatan, Kamis (18/9). SMK yang baru diresmikan ini membantu program pemerintah mewujudkan pembangunan ketenagalistrikan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memfasilitasi lebih dari 400 ribu siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengikuti program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri.
Program yang digulirkan sejak 2017 ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia sekaligus dapat mengurangi angka pengangguran.
“Mereka disiapkan agar bisa langsung bekerja setelah lulus, karena telah memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan di dunia industri saat ini. Sebab, mereka mendapatkan pembelajaran yang porsinya 70 persen praktik dan 30 persen teori,” kata Koordinator Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Mujiyono di Jakarta, seperti ditulis Minggu (10/3/2019).
Mujiyono menyebutkan, hingga tahap kesembilan, pihaknya telah melibatkan sebanyak 2.350 SMK dan 899 perusahaan dengan total perjanjian kerja sama mencapai 4.351 yang telah ditandatangani.
“Dalam perjanjian kerja sama tersebut, satu SMK dapat dibina oleh beberapa perusahaan sesuai kebutuhan dan kejuruan yang diinginkan. Setiap SMK rata-rata ada 200 siswa,” ujar dia.
Program pendidikan vokasi ini telah menjangkau wilayah Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi. Dan program ini akan dilanjutkan mengingat antusiasme dari SMK maupun industri sangat tinggi.
link terkait: https://www.liputan6.com/tag/smk